Barabajabekasinews - Bekasi
Program barak militer untuk pelajar yang sempat digagas oleh anggota DPR RI sekaligus mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, resmi dihentikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat.
Kabar penghentian ini mencuat setelah diunggah oleh akun TikTok bernama Hondy Nabila dan ramai diperbincangkan warganet. Dalam unggahan itu disebutkan bahwa program barak militer yang telah berjalan dalam dua gelombang tidak akan dilanjutkan lagi, berdasarkan hasil evaluasi bersama antara DPRD Jawa Barat dan Dinas Pendidikan.
“Setelah dilakukan pembahasan dan evaluasi mendalam, kami memutuskan bahwa program ini dihentikan dan tidak dilanjutkan dalam bentuk yang sama,” ujar salah satu anggota DPRD Jabar dalam rapat internal, yang rekamannya juga beredar di media sosial di unggah pada Sabtu 5 Juli 2025.
Kedepan, pembentukan karakter siswa akan diarahkan melalui penguatan kurikulum Muatan Lokal (Mulok) di sekolah. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa nilai-nilai karakter seperti Cageur, Bageur, Bener, Pinter, dan Singer akan lebih diinternalisasikan melalui Buku pembelajaran Mulok Sunda.
Meski program barak militer resmi dihentikan, pihak sekolah tetap diberi ruang untuk bekerja sama dengan TNI dan Polri dalam kegiatan pelatihan kedisiplinan atau edukasi hukum. Hal ini bertujuan untuk membangun kesadaran hukum dan tanggung jawab sosial sejak dini di kalangan pelajar.
Hingga kini, DPRD masih membahas sejumlah detail mengenai alasan penghentian program secara resmi. Namun yang pasti, pendekatan pendidikan karakter pelajar di Jawa Barat akan diarahkan dengan metode yang lebih edukatif, kontekstual, dan berorientasi pada nilai-nilai lokal.

Komentar