Langsung ke konten utama

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 (SMPN ) Klapanunggal Bogor diduga melakukan pungutan liar (pungli) sebesar 200 ribu secara kolektif untuk biaya pendaftaran SPMB 2025.

Ket Foto: Tampak depan
(Gerbang masuk SMPN 1 Klapanunggal Bogor)


Barabajabekasinews - Bekasi


Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 (SMPN ) Klapanunggal Bogor diduga melakukan pungutan liar (pungli) sebesar 200 ribu secara kolektif untuk biaya pendaftaran SPMB 2025. kegiatan pungli ini di ketahui sudah berjalan dari setiap tahun kelulusan semenjak di jabat kepala sekolah yang saat ini, (Kiswanti).


Informasi ini di diperoleh dari orang tua siswa yang enggan di ketahui namanya, yang hendak mendaftar Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025. Rabu (9/5/2025).


Menurut (R) orang tua siswa, menuturkan, dirinya beserta wali murid lain di suruh tanda tangan dokumen untuk persetujuan uang sebesar 200 ribu untuk biaya pendafataran online oleh operator sekolah sebagai atministrasi, katanya.


“Iya di SMPN Nekal saya di suruh tanda tangan surat pernyataan dan membayar uang sebesar 200 ribu untuk pendaftaran online operator sekolah,” ungakap R kepada awak media ini.


Lebih lanjut R menjelaskan, uang sejumlah 200 ribu tersebut mungkin uang lelah atau akomodasi buat panitia pelaksana dan operator penerimaan siswa baru yang akan di laksanakan bulan Juli 2025.


Setelah di lakukan croscek kesekolah tersebut, baik melalui WhatsApp tidak ada seorang guru yang bisa memberikan keterangan terkait dugaan pungli tersebut yang sudah menjadi budaya di sekolah tersebut yang sudah berjalan bertahun-tahun.


Dinas pendidikan Kabupaten Bogor seolah melegalkan persolan ini yang sudah mengakar ini dari tahun ketahun, sehingga muncul pertanyaan apakah Dinas pendidikan juga kebagian dari kegiatan pungli ini ?


Miris sekolah negeri yang sudah mendapat anggaran dari pemerintah pusat salah satunya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) masih melakukan pungli dari berbagai alasan.


Sementara anggota DPRD Kabupaten Bogor Komisi II dari Fraksi Demokrat Candra Kusuman yang kebetulan tinggal di Coco Garden klpanunggal saat dikonfirmasi tidak mengetahui ada pungutan di SMP Negeri Klapanunggal tersebut.


“Kalau ada pungli silahkan lapor saja ke aparat penegak hukum (APH) karena itu bukan ranah kami,” pungkasnya Candra.


Candra mengatakan, saat ini dirinya lagi fokus untuk mendukung pembangunan SMP Negeri 2 di Klapanunggal agar tidak terjadi penumpukan calon siswa baru di SMP Nekal. Pasalnya saat ini jumlah warga klpanunggal tiap tahun bertambah sehingga perlu penambahan sekolah SMPN 2 agar warga Klapanunggal bisa tertampung semua. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setelah bacok kurir, pelaku sempat melarikan diri ke tangerang dan akhirnya menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota

Pelaku memakai baju hitam pakai sandal jepit Barabajabekasinews | Bekasi Seorang pria di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Christian Kapau alias Kece, mengancam dan menganiaya kurir inisial ID (22) menggunakan par4ng saat ditagih pembayaran paket metode cash on delivery (COD) seharga Rp 30 ribu. Polisi mengatakan Kece menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi subuh tadi. "Tersangka penganiayaan kurir J&T atas nama CK alias KECE menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota pada tanggal 28 Agustus sekitar pukul 04.00 WIB karena mengetahui sedang diburu oleh Tim Buser Sat Reskrim Bekasi Kota dan dihimbau untuk menyerahkan diri, setelah sempat melarikan diri ke daerah Tangerang Kota," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, kepada wartawan, Minggu (28/9/2025). Braiel mengatakan Kece sudah ditetapkan menjadi tersangka. Dia dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan. "(Dijerat) Pasal 351 KUHP," ujarnya. Sebelumnya, polis...

Kades se Cabangbungin dan Camat sudah membuat surat kepada Bupati Bekasi Ade Koswara Kunang untuk Menganti atau memecat Dirut RSUD CABANGBUNGIN

Barabajabekasinews - Bekasi Pengusiran Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cabangbungin dr. Erni Herdiani terus bergulir. pasalnya saat ini seluruh kepala desa (kades) sudah membuat surat kepada Bupati Bekasi Ade Koswara Kunang untuk Menganti atau memecat Direktur yang sudah sangat menyelengsarakan masyarakat dan kerap memicu konfik sosial tersebut. Ketidaksudian itu terjadi pada pekan lalu yang diketahui ribuan masyarakat mengeruduk kantor kecamatan hingga RSUD Cabangbungin. Yang menuntut mundur dr. Erni Herdiani atau di pecat oleh Bupati Bekasi. Hal itu karenakan masyarakat Cabangbungin sudah tidak Sudi diwilayahnya di pimpin oleh orang yang munafik kepada masyarakat. Pemicu tidak sudinya masyarakat karena maraknya kasus asusila kepada pasien, penolakan pasien , Mal Praktek dan banyak lagi yang di nilai masyarakat sudah Sangat bobrok dalam pelayanannya. Kepala Desa Setialaksana Kecamatan Cabangbungin, Rohmat Hidayatullah mengatakan pihaknya akan meneruskan aspirasi masyarak...

Tertutup dan Lamban? Kejari Cikarang Disorot Terkait Penanganan Dugaan Penyelewengan Dana Desa SumberJaya

Barabajabekasinews - Bekasi Dugaan penyalahgunaan dan penyelewengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahap I Tahun Anggaran 2024 di Desa SumberJaya, Kecamatan Tambun Selatan, yang kini sedang ditangani oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Cikarang, tengah menjadi perhatian masyarakat. Publik mendesak adanya kejelasan perkembangan kasus tersebut agar tidak berakhir sebagai wacana semata. Pelapor: Belum Ada Informasi Resmi dari Kejaksaan Fajar Shodick, salah satu dari tiga pelapor kasus ini, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada informasi ataupun klarifikasi resmi dari Kejari Cikarang. "Saya masih menanti kabar baik dan kepastian hukum atas pelaporan kami, agar kasus ini tidak hanya sebatas isapan jempol saja," tegas Fajar. Dirinya berharap ada mekanisme komunikasi yang terbuka antara aparat penegak hukum dan masyarakat, terutama para pelapor. "Kasus ini sudah jadi sorotan publik. Sesekali pihak Kejaksaan berikanlah press release resmi, apa saja yang sudah d...