Langsung ke konten utama

"Saya datang RS mata sehat, pulang RS buta" jeritan hati Bayu Fadilah, korban Malpraktek RS Cabangbungin




Barabajabekasinews | Bekasi

Tangis dan harapan ribuan warga membuncah. RSUD Cabang Bungin kembali menjadi sorotan publik usai beredar video pilu para korban dugaan malpraktik, pelecehan, hingga tindakan medis tanpa persetujuan yang terjadi di rumah sakit plat merah milik Pemerintah Kabupaten Bekasi itu.

Keluhan masyarakat bukan hanya satu dua. Dari kasus dugaan malpraktik, pelecehan seksual oleh oknum dokter, perselingkuhan antar pegawai, hingga penolakan pasien dan kondisi pelayanan yang amburadul, semua tumpah ruah ke publik. Dan kini, rakyat menagih jawaban kepada pemimpin tertingginya: Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang.

Bayu Fadilah, Korban Malpraktik yang Kehilangan Mata: “Saya Datang Mata Sehat, Pulang Buta…”

Dalam video yang mengguncang hati netizen, Bayu Fadilah, warga biasa yang datang ke RSUD Cabang Bungin dengan keluhan ringan, kini harus menjalani hidup tanpa mata kanan yang telah diangkat seluruhnya oleh rumah sakit rujukan di Bandung.

> “Selamat siang Pak Bupati, saya Bayu Fadilah. Saya korban malpraktik RSUD Cabang Bungin. Awalnya mata saya tidak kenapa-kenapa. Tapi saya dirawat di sana dan mengalami kebutaan permanen. Mohon keadilan untuk saya, Pak. Saya warga Bapak juga…”
— Bayu Fadilah, dengan suara parau dan penuh luka batin.

 

Istri Bayu Menangis: “Pak Bupati, Tolong… Anak Saya Masih 2 Tahun”

Sementara sang istri, dengan suara bergetar dan air mata tak terbendung, juga memohon:

> “Pak Bupati, saya istri dari Bayu Fadilah. Tolong beri kami keadilan. Anak saya masih kecil, baru dua tahun…”

 

Dwi Pratiwi: Dioperasi Tanpa Persetujuan!

Korban lainnya, Dwi Pratiwi, mengungkap trauma berat pasca dirinya dioperasi tanpa persetujuan keluarga:

> “Saya dioperasi tanpa tahu, tanpa izin keluarga. Tiba-tiba saya sudah selesai operasi. Dan setelah itu, tidak ada tanggung jawab dari rumah sakit…”

 

Gegap Gempita Warga: Demonstrasi Massal dan Aspirasi Kepala Desa

Tak tinggal diam, masyarakat melakukan demonstrasi besar-besaran, dan seluruh kepala desa se-Kecamatan Cabang Bungin menyuarakan keluhan rakyat langsung kepada Bupati melalui jalur resmi. Sayangnya, jawaban yang ditunggu tak kunjung datang.

Sebaliknya, masyarakat dikejutkan dengan beredarnya video Bupati Ade Kuswara Kunang yang malah mengapresiasi inovasi “Rusa Berlian” milik RSUD Cabang Bungin—pernyataan yang justru dianggap menyayat luka para korban dan keluarganya.

> “Di sinilah sikap seorang pemimpin diuji — ketika rakyatnya menjerit, apakah ia hanya fokus pada pencitraan dan prestasi, atau benar-benar mendengar jeritan hati rakyatnya?” Saya yakin bupati bekasi pemimpin yang baik,yang tegas dalam memberi solusi untuk kebaikan rakyat, hati nurani beliau ada pada masyarakat “ tulis salah satu warga di media sosial.

 

Ketua Akpersi Jawa Barat Angkat Suara: “Ini Harus Ditindak Tegas!”

Ketua Akpersi Jawa Barat, Ahmad Syarifudin, C.BJ.,C.EJ. akhirnya angkat bicara dan mengecam keras kasus RSUD Cabang Bungin. Ia menilai, kasus ini sudah sangat meresahkan dan harus segera ditindaklanjuti secara hukum maupun administratif.

> “Kita tidak bisa lagi hanya menunggu. Korban sudah banyak, trauma sudah terjadi. Pemerintah Kabupaten Bekasi harus segera turun tangan, tegasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setelah bacok kurir, pelaku sempat melarikan diri ke tangerang dan akhirnya menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota

Pelaku memakai baju hitam pakai sandal jepit Barabajabekasinews | Bekasi Seorang pria di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Christian Kapau alias Kece, mengancam dan menganiaya kurir inisial ID (22) menggunakan par4ng saat ditagih pembayaran paket metode cash on delivery (COD) seharga Rp 30 ribu. Polisi mengatakan Kece menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi subuh tadi. "Tersangka penganiayaan kurir J&T atas nama CK alias KECE menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota pada tanggal 28 Agustus sekitar pukul 04.00 WIB karena mengetahui sedang diburu oleh Tim Buser Sat Reskrim Bekasi Kota dan dihimbau untuk menyerahkan diri, setelah sempat melarikan diri ke daerah Tangerang Kota," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, kepada wartawan, Minggu (28/9/2025). Braiel mengatakan Kece sudah ditetapkan menjadi tersangka. Dia dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan. "(Dijerat) Pasal 351 KUHP," ujarnya. Sebelumnya, polis...

Kades se Cabangbungin dan Camat sudah membuat surat kepada Bupati Bekasi Ade Koswara Kunang untuk Menganti atau memecat Dirut RSUD CABANGBUNGIN

Barabajabekasinews - Bekasi Pengusiran Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cabangbungin dr. Erni Herdiani terus bergulir. pasalnya saat ini seluruh kepala desa (kades) sudah membuat surat kepada Bupati Bekasi Ade Koswara Kunang untuk Menganti atau memecat Direktur yang sudah sangat menyelengsarakan masyarakat dan kerap memicu konfik sosial tersebut. Ketidaksudian itu terjadi pada pekan lalu yang diketahui ribuan masyarakat mengeruduk kantor kecamatan hingga RSUD Cabangbungin. Yang menuntut mundur dr. Erni Herdiani atau di pecat oleh Bupati Bekasi. Hal itu karenakan masyarakat Cabangbungin sudah tidak Sudi diwilayahnya di pimpin oleh orang yang munafik kepada masyarakat. Pemicu tidak sudinya masyarakat karena maraknya kasus asusila kepada pasien, penolakan pasien , Mal Praktek dan banyak lagi yang di nilai masyarakat sudah Sangat bobrok dalam pelayanannya. Kepala Desa Setialaksana Kecamatan Cabangbungin, Rohmat Hidayatullah mengatakan pihaknya akan meneruskan aspirasi masyarak...

Tertutup dan Lamban? Kejari Cikarang Disorot Terkait Penanganan Dugaan Penyelewengan Dana Desa SumberJaya

Barabajabekasinews - Bekasi Dugaan penyalahgunaan dan penyelewengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahap I Tahun Anggaran 2024 di Desa SumberJaya, Kecamatan Tambun Selatan, yang kini sedang ditangani oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Cikarang, tengah menjadi perhatian masyarakat. Publik mendesak adanya kejelasan perkembangan kasus tersebut agar tidak berakhir sebagai wacana semata. Pelapor: Belum Ada Informasi Resmi dari Kejaksaan Fajar Shodick, salah satu dari tiga pelapor kasus ini, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada informasi ataupun klarifikasi resmi dari Kejari Cikarang. "Saya masih menanti kabar baik dan kepastian hukum atas pelaporan kami, agar kasus ini tidak hanya sebatas isapan jempol saja," tegas Fajar. Dirinya berharap ada mekanisme komunikasi yang terbuka antara aparat penegak hukum dan masyarakat, terutama para pelapor. "Kasus ini sudah jadi sorotan publik. Sesekali pihak Kejaksaan berikanlah press release resmi, apa saja yang sudah d...