Langsung ke konten utama

Lagi, lagi dan lagi... 157 siswa keracunan makanan pada program MBG di kecamata Petanahan, Kebumen





Barabajabekasinews | Bekasi

Kasus dugaan keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Petanahan, Kebumen, terus menjadi sorotan publik. Hingga Jumat siang (26/9/2025), jumlah siswa terdampak mencapai 157 orang. Dari jumlah tersebut, 36 siswa masih menjalani perawatan intensif, sementara lainnya sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.


Kepala Puskesmas Petanahan, Sukarno, menyebut kondisi para siswa kini menunjukkan perkembangan positif.

“Sampai sekarang data yang tercatat ada 157 siswa. Yang dirawat inap di Puskesmas Petanahan ada 27, sedangkan di PKU Muhammadiyah Petanahan ada 9. Sisanya sudah pulang atau menjalani rawat jalan,” jelasnya.


Sukarno juga mengingatkan pentingnya penerapan standar keamanan pangan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam setiap distribusi makanan.


“Jaga higienitas makanan, mulai dari ketersediaan air bersih, bahan baku yang layak konsumsi, sampai alat pengolahan yang wajib tersertifikasi. Itu syarat utama menjaga keamanan pangan,” tegasnya.


Dari Pondok Pesantren Madrasah Wathoniyah Islamiyah (MWI) Petanahan, tercatat 41 santri ikut terdampak. Ustadz Jauhari menceritakan, makanan dari SPPG dikirim seperti biasa pada siang hari, namun empat jam kemudian sejumlah santri mulai mengalami mual dan pusing.


“Kami berharap kualitas makanan dalam program MBG diperketat pengawasannya, sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi,” ungkapnya.


Hal senada disampaikan oleh salah satu orang tua siswa, Saryono, yang anaknya turut terdampak. Ia menilai perlu ada evaluasi serius terhadap kualitas makanan dalam program MBG.


“Anak saya mulai mual setelah makan siang. Katanya kuah sotonya terasa asam, tidak fresh. Meski begitu, saya tetap mendukung program MBG, hanya saja pengawasan harus lebih ketat,” ujarnya.


Hingga kini, pihak terkait masih melakukan evaluasi menyeluruh terkait sumber dugaan keracunan, agar program MBG tetap bisa berjalan dengan aman dan bermanfaat bagi siswa.

Sebagai langkah pencegahan dan evaluasi, operasional dapur MBG terkait dihentikan sementara (stop operasi). Team




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setelah bacok kurir, pelaku sempat melarikan diri ke tangerang dan akhirnya menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota

Pelaku memakai baju hitam pakai sandal jepit Barabajabekasinews | Bekasi Seorang pria di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Christian Kapau alias Kece, mengancam dan menganiaya kurir inisial ID (22) menggunakan par4ng saat ditagih pembayaran paket metode cash on delivery (COD) seharga Rp 30 ribu. Polisi mengatakan Kece menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi subuh tadi. "Tersangka penganiayaan kurir J&T atas nama CK alias KECE menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota pada tanggal 28 Agustus sekitar pukul 04.00 WIB karena mengetahui sedang diburu oleh Tim Buser Sat Reskrim Bekasi Kota dan dihimbau untuk menyerahkan diri, setelah sempat melarikan diri ke daerah Tangerang Kota," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, kepada wartawan, Minggu (28/9/2025). Braiel mengatakan Kece sudah ditetapkan menjadi tersangka. Dia dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan. "(Dijerat) Pasal 351 KUHP," ujarnya. Sebelumnya, polis...

Kades se Cabangbungin dan Camat sudah membuat surat kepada Bupati Bekasi Ade Koswara Kunang untuk Menganti atau memecat Dirut RSUD CABANGBUNGIN

Barabajabekasinews - Bekasi Pengusiran Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cabangbungin dr. Erni Herdiani terus bergulir. pasalnya saat ini seluruh kepala desa (kades) sudah membuat surat kepada Bupati Bekasi Ade Koswara Kunang untuk Menganti atau memecat Direktur yang sudah sangat menyelengsarakan masyarakat dan kerap memicu konfik sosial tersebut. Ketidaksudian itu terjadi pada pekan lalu yang diketahui ribuan masyarakat mengeruduk kantor kecamatan hingga RSUD Cabangbungin. Yang menuntut mundur dr. Erni Herdiani atau di pecat oleh Bupati Bekasi. Hal itu karenakan masyarakat Cabangbungin sudah tidak Sudi diwilayahnya di pimpin oleh orang yang munafik kepada masyarakat. Pemicu tidak sudinya masyarakat karena maraknya kasus asusila kepada pasien, penolakan pasien , Mal Praktek dan banyak lagi yang di nilai masyarakat sudah Sangat bobrok dalam pelayanannya. Kepala Desa Setialaksana Kecamatan Cabangbungin, Rohmat Hidayatullah mengatakan pihaknya akan meneruskan aspirasi masyarak...

Tertutup dan Lamban? Kejari Cikarang Disorot Terkait Penanganan Dugaan Penyelewengan Dana Desa SumberJaya

Barabajabekasinews - Bekasi Dugaan penyalahgunaan dan penyelewengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahap I Tahun Anggaran 2024 di Desa SumberJaya, Kecamatan Tambun Selatan, yang kini sedang ditangani oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Cikarang, tengah menjadi perhatian masyarakat. Publik mendesak adanya kejelasan perkembangan kasus tersebut agar tidak berakhir sebagai wacana semata. Pelapor: Belum Ada Informasi Resmi dari Kejaksaan Fajar Shodick, salah satu dari tiga pelapor kasus ini, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada informasi ataupun klarifikasi resmi dari Kejari Cikarang. "Saya masih menanti kabar baik dan kepastian hukum atas pelaporan kami, agar kasus ini tidak hanya sebatas isapan jempol saja," tegas Fajar. Dirinya berharap ada mekanisme komunikasi yang terbuka antara aparat penegak hukum dan masyarakat, terutama para pelapor. "Kasus ini sudah jadi sorotan publik. Sesekali pihak Kejaksaan berikanlah press release resmi, apa saja yang sudah d...