Langsung ke konten utama

Bupati Bekasi menegaskan akan memperbaiki dan menertibkan RSUD Cabangbungin agar pelayanan kesehatan tidak terganggu oleh konflik kepentingan pribadi




Barabajabekasinews | Bekasi

Bupati Bekasi, Ade Koswara Kunang, SH, menegaskan bahwa pemerintah daerah akan melakukan pembenahan di RSUD Cabangbungin setelah situasi pemerintahan di tingkat pusat dan daerah kembali stabil. Menurutnya, Kabupaten Bekasi memiliki banyak agenda besar yang harus dijaga kondusifitasnya, sehingga tidak boleh terpengaruh oleh kegaduhan di tingkat nasional.

“Artinya di Kabupaten Bekasi ini banyak agenda besar, jangan ditambah kekisruhan di pusat berimbas ke daerah. Bilamana kekisruhan terjadi sampai sarana dan prasarana rusak, kita akan gunakan anggaran fiskal sendiri, terutama pada kesehatan, pendidikan, dan sarana umum lain,” ujar Bupati, Senin (1/9/2025).

Pernyataan Bupati ini muncul setelah konflik memanas di RSUD Cabangbungin. Persoalan berawal dari diskresi Dirut RSUD Cabangbungin, dr. Erni Herdiani, yang memutuskan sepihak kontrak para pekerja dan outsourching lokal yang seharus nya masih berkontrak sampai desember 2025, dan langsung menggandeng vendor outsourcing luar daerah dan mempekerjakan tenaga kerja dari luar Kabupaten Bekasi. Keputusan tersebut menimbulkan penolakan keras dari warga setempat, karena dianggap menyingkirkan UMKM lokal dan pekerja yang masih memiliki kontrak resmi hingga Desember 2025, dan telah melakukan upaya hukum dalam membela hak-hak nya.

Ketegangan mencapai puncaknya pada Sabtu (30/8/2025), ketika vendor luar daerah bersama rombongan pekerja dari luar memaksa masuk ke area rumah sakit. Ratusan warga Cabangbungin yang sudah berkumpul langsung menolak kehadiran mereka. Situasi sempat memanas dan nyaris terjadi bentrokan fisik antara warga dengan pekerja luar daerah tersebut.

Kapolsek Cabangbungin, AKP Alex Chandra, SH, yang berada di lokasi langsung turun tangan menenangkan massa agar situasi tidak berujung anarkis.
“Kami menghimbau agar tetap kondusif, jangan sampai anarkis. Persoalan ini sedang dalam proses hukum, jadi semua pihak diminta menahan diri,” ujarnya di tengah kerumunan.

Kapolsek menegaskan bahwa pihak vendor luar daerah yang memaksa masuk sudah diingatkan agar tidak melakukan aktivitas di RSUD Cabangbungin. Pasalnya, kontrak pekerja lokal masih berlaku hingga akhir tahun 2025. Dan Sengketa ini sendiri sudah di lakukan upaya hukum dan tengah berproses di lembaga pemutus sengketa (LKPP) dan kondisi objek saat ini otomatis berstatus quo, sehingga tidak boleh ada perubahan, pengurangan maupun penambahan terhadap objek yang di sengketakan dan masih kembali seperti semula sebelum ada keputusan resmi.

Meski tensi di lapangan sempat memanas dan tinggi, warga Cabangbungin memilih bersikap tertib. Mereka hanya mengusir pekerja luar dari area rumah sakit tanpa melakukan tindakan anarkis. “Kami hanya mempertahankan hak kerja kami yang sah, sampai kontrak selesai,” ungkap salah seorang perwakilan warga.

Sementara itu, Direktur RSUD Cabangbungin, dr. Erni Herdiani, yang dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas kontroversi ini, enggan memberikan keterangan. Upaya wartawan menghubungi yang bersangkutan pun tidak membuahkan hasil. “Bu Direktur tidak masuk hari ini,” kata salah seorang staf singkat.

Diketahui, sejak 26 Agustus 2025, perwakilan pekerja lokal telah melayangkan surat resmi ke Polsek Cabangbungin untuk meminta perlindungan hukum. Agar mencegah terjadi nya tindakan tindakan dari pihak manapun di luar kepentingan terhadap objek yang saat ini quo ,Mereka mendesak agar perjanjian kerja tetap dijalankan kembali seperti semula sesuai kontrak awal dan tetap melakukan tugas dan tanggung jawab nya secara profesional, hingga ada putusan final dari lembaga resmi.

Konflik di RSUD Cabangbungin diperkirakan akan terus berlanjut apabila pihak vendor luar dan pekerja dari luar Kabupaten Bekasi tetap memaksakan diri masuk ke area rumah sakit. Warga menegaskan akan terus mempertahankan hak kerja mereka sesuai kontrak yang sah.

Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Bupati Ade Koswara memastikan akan segera melakukan perbaikan dan penertiban di RSUD Cabangbungin agar pelayanan kesehatan masyarakat tetap berjalan optimal tanpa terganggu konflik kepentingan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setelah bacok kurir, pelaku sempat melarikan diri ke tangerang dan akhirnya menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota

Pelaku memakai baju hitam pakai sandal jepit Barabajabekasinews | Bekasi Seorang pria di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Christian Kapau alias Kece, mengancam dan menganiaya kurir inisial ID (22) menggunakan par4ng saat ditagih pembayaran paket metode cash on delivery (COD) seharga Rp 30 ribu. Polisi mengatakan Kece menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi subuh tadi. "Tersangka penganiayaan kurir J&T atas nama CK alias KECE menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota pada tanggal 28 Agustus sekitar pukul 04.00 WIB karena mengetahui sedang diburu oleh Tim Buser Sat Reskrim Bekasi Kota dan dihimbau untuk menyerahkan diri, setelah sempat melarikan diri ke daerah Tangerang Kota," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, kepada wartawan, Minggu (28/9/2025). Braiel mengatakan Kece sudah ditetapkan menjadi tersangka. Dia dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan. "(Dijerat) Pasal 351 KUHP," ujarnya. Sebelumnya, polis...

Kades se Cabangbungin dan Camat sudah membuat surat kepada Bupati Bekasi Ade Koswara Kunang untuk Menganti atau memecat Dirut RSUD CABANGBUNGIN

Barabajabekasinews - Bekasi Pengusiran Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cabangbungin dr. Erni Herdiani terus bergulir. pasalnya saat ini seluruh kepala desa (kades) sudah membuat surat kepada Bupati Bekasi Ade Koswara Kunang untuk Menganti atau memecat Direktur yang sudah sangat menyelengsarakan masyarakat dan kerap memicu konfik sosial tersebut. Ketidaksudian itu terjadi pada pekan lalu yang diketahui ribuan masyarakat mengeruduk kantor kecamatan hingga RSUD Cabangbungin. Yang menuntut mundur dr. Erni Herdiani atau di pecat oleh Bupati Bekasi. Hal itu karenakan masyarakat Cabangbungin sudah tidak Sudi diwilayahnya di pimpin oleh orang yang munafik kepada masyarakat. Pemicu tidak sudinya masyarakat karena maraknya kasus asusila kepada pasien, penolakan pasien , Mal Praktek dan banyak lagi yang di nilai masyarakat sudah Sangat bobrok dalam pelayanannya. Kepala Desa Setialaksana Kecamatan Cabangbungin, Rohmat Hidayatullah mengatakan pihaknya akan meneruskan aspirasi masyarak...

Tertutup dan Lamban? Kejari Cikarang Disorot Terkait Penanganan Dugaan Penyelewengan Dana Desa SumberJaya

Barabajabekasinews - Bekasi Dugaan penyalahgunaan dan penyelewengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahap I Tahun Anggaran 2024 di Desa SumberJaya, Kecamatan Tambun Selatan, yang kini sedang ditangani oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Cikarang, tengah menjadi perhatian masyarakat. Publik mendesak adanya kejelasan perkembangan kasus tersebut agar tidak berakhir sebagai wacana semata. Pelapor: Belum Ada Informasi Resmi dari Kejaksaan Fajar Shodick, salah satu dari tiga pelapor kasus ini, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada informasi ataupun klarifikasi resmi dari Kejari Cikarang. "Saya masih menanti kabar baik dan kepastian hukum atas pelaporan kami, agar kasus ini tidak hanya sebatas isapan jempol saja," tegas Fajar. Dirinya berharap ada mekanisme komunikasi yang terbuka antara aparat penegak hukum dan masyarakat, terutama para pelapor. "Kasus ini sudah jadi sorotan publik. Sesekali pihak Kejaksaan berikanlah press release resmi, apa saja yang sudah d...