Barabajabekasinews | Bekasi
Ratusan siswa SD hingga SMK di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (14/10/2025).
Sebanyak 132 siswa SMP Negeri 1 Cisarua mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG pada Selasa.
Pada hari berikutnya, 20 siswa SMK Negeri 1 Cisarua dan SD Garuda Cisarua juga mengalami hal serupa.
Tak hanya siswa, dua guru berasal dari SD Negeri 1 Barukai dan dua guru lainnya berasal dari SD Negeri 1 Garuda turut menjadi korban.
Keracunan massal terjadi dalam dua gelombang, diawali oleh siswa SMP Negeri 1 Cisarua pada Selasa siang. Lalu pada Rabu (15/10/2025), giliran siswa SMK Negeri 1 Cisarua dan SD Negeri 1 Garuda.
Mereka menerima MBG yang didistribusikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Yayasan Tarbiyatul Quran Cisarua di Kampung Panyandaan, Cisarua. SPPG itu mendistribusikan 3.600-an porsi untuk beberapa sekolah, salah satunya SMPN 1 Cisarua.
Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail kemudian menutup sementara operasional SPPG tersebut usai keracunan massal. Pada hari kejadian, SPPG itu menyediakan olahan ayam black pepper, capcay wortel brokoli, tahu goreng, dan sepotong buah melon.
"Kami hentikan dulu operasional dari dapur SPPG di Cisarua setelah keracunan massal," kata Jeje saat ditemui, Rabu (15/10/2025).
Penutupan sementara operasional itu berkaitan dengan proses investigasi untuk mengungkap penyebab keracunan massal. Lalu mengecek kondisi dapur tempat masakan diolah lalu dibagikan dan dikonsumsi siswa beberapa sekolah di desa tersebut.
"Nanti kami cek kondisi SPPG-nya. Kita evaluasi terkait MBG ini supaya tidak terus bertambah dan tidak terulang kejadiannya," ucap Jeje.
Namun pemerintah daerah belum menetapkan keracunan massal di Cisarua itu sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Berbeda dengan kasus keracunan massal gegara MBG yang menimba 1.333 siswa di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas.
"Belum (KLB), penanganannya lebih cepat daripada kasus waktu di Cipongkor. Sekarang kita fokus ke penanganan korban dulu," kata Jeje.

Komentar