Langsung ke konten utama

Gara - gara menyinggung whoosh, netizen menyerang Hasan Nasbi





Barabajabekasinews | Bekasi

Konsultan politik dan pendiri Cyrus Network, Hasan Nasbi, kembali jadi sorotan publik setelah unggahannya di media sosial menyinggung soal kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh). 

Melalui akun Instagram pribadinya, Hasan menulis pernyataan bernada sindiran yang memicu reaksi beragam dari netizen.

Dalam unggahan tersebut, Hasan yang eks Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), mengaku bersyukur atas kehadiran kereta cepat Whoosh yang memudahkannya bepergian ke Bandung dengan waktu singkat. 

Namun, kalimat lanjutan yang bernada satir membuat warganet menyorot isi pesannya.


“Saya sih bersyukur banget ada kereta ini. Bisa berangkat mepet-mepet dan tetap dijamin sampai di Bandung tepat waktu sebelum acara dimulai. Anda gimana? Bagian yang bersyukur atau bagian yang kumur-kumur?” tulis Hasan Nasbi di akun Instagramnya.


Unggahan itu diduga menyinggung pembiayaan proyek kereta cepat Whoosh yang sebelumnya menjadi sorotan publik karena pembengkakan biaya dan tambahan utang pemerintah. 


Hasan pun menyelipkan kritik tersirat terhadap Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang belakangan kerap membahas pengelolaan utang negara dan proyek infrastruktur strategis.


Netizen Balik Serang Hasan Nasbi


Alih-alih mendapat dukungan, pernyataan Hasan justru menuai gelombang kritik dari netizen. Banyak pengguna media sosial yang menilai komentarnya tidak objektif dan dianggap menyinggung kinerja pemerintah.


Akun @hendra__sinaga misalnya, menulis, “Point-nya bukan soal bersyukur, tapi soal utangnya.”


Sementara akun lain, @boxkado.banjarmasin, menegaskan, “Jangan nyenggol menteri kami ya Pak @purbayayudhi_official, udah sangat baik beliau benahin negeri ini.”

Respons semacam itu menunjukkan bagaimana pernyataan publik figur di media sosial dapat memicu perdebatan politik yang meluas, terutama jika menyangkut proyek strategis nasional.


Whoosh dan Polemik Pembiayaan


Kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) sendiri telah beroperasi sejak 2023 sebagai salah satu proyek unggulan pemerintah. 


Meski disambut positif karena mempersingkat waktu tempuh menjadi kurang dari 45 menit, proyek ini juga sempat dikritik karena biaya investasi yang membengkak dan keterlibatan pinjaman luar negeri.


Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tidak akan ikut campur dalam proses negosiasi restrukturisasi utang proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) dengan pihak China.


Menurutnya, pembahasan tersebut merupakan urusan business to business (B2B) antara pihak Danantara dan mitra China, bukan ranah Kementerian Keuangan.


“Sebisa mungkin saya enggak ikut. Biar aja mereka selesaikan business to business,” ujar Purbaya di Kantor Kemenkeu, Kamis (23/10/2025).


Meski demikian, Purbaya menyambut baik hasil restrukturisasi yang memperpanjang tenor utang menjadi 60 tahun dari sebelumnya 40 tahun. 


Ia menilai langkah tersebut positif selama APBN tidak terbebani dalam pembayaran. “Bagus, saya (APBN) enggak ikut bayar kan? Top,” tambahnya.


Publik Figur dan Sensitivitas Politik


Kasus ini menunjukkan bagaimana komentar bernada sindiran dari tokoh publik dapat dengan cepat memicu reaksi emosional di media sosial. 


Dalam konteks ini, Hasan Nasbi bukan hanya bicara soal kenyamanan transportasi, tetapi juga menyentuh ranah sensitif: utang negara dan kebijakan fiskal.


Belum ada tanggapan resmi dari Hasan maupun dari pihak Kementerian Keuangan terkait polemik unggahan tersebut. 


Namun, perdebatan di dunia maya tampaknya masih terus berlanjut, memperlihatkan bagaimana isu ekonomi dan politik kian terjalin erat di ruang digital.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setelah bacok kurir, pelaku sempat melarikan diri ke tangerang dan akhirnya menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota

Pelaku memakai baju hitam pakai sandal jepit Barabajabekasinews | Bekasi Seorang pria di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Christian Kapau alias Kece, mengancam dan menganiaya kurir inisial ID (22) menggunakan par4ng saat ditagih pembayaran paket metode cash on delivery (COD) seharga Rp 30 ribu. Polisi mengatakan Kece menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi subuh tadi. "Tersangka penganiayaan kurir J&T atas nama CK alias KECE menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota pada tanggal 28 Agustus sekitar pukul 04.00 WIB karena mengetahui sedang diburu oleh Tim Buser Sat Reskrim Bekasi Kota dan dihimbau untuk menyerahkan diri, setelah sempat melarikan diri ke daerah Tangerang Kota," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, kepada wartawan, Minggu (28/9/2025). Braiel mengatakan Kece sudah ditetapkan menjadi tersangka. Dia dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan. "(Dijerat) Pasal 351 KUHP," ujarnya. Sebelumnya, polis...

Kades se Cabangbungin dan Camat sudah membuat surat kepada Bupati Bekasi Ade Koswara Kunang untuk Menganti atau memecat Dirut RSUD CABANGBUNGIN

Barabajabekasinews - Bekasi Pengusiran Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cabangbungin dr. Erni Herdiani terus bergulir. pasalnya saat ini seluruh kepala desa (kades) sudah membuat surat kepada Bupati Bekasi Ade Koswara Kunang untuk Menganti atau memecat Direktur yang sudah sangat menyelengsarakan masyarakat dan kerap memicu konfik sosial tersebut. Ketidaksudian itu terjadi pada pekan lalu yang diketahui ribuan masyarakat mengeruduk kantor kecamatan hingga RSUD Cabangbungin. Yang menuntut mundur dr. Erni Herdiani atau di pecat oleh Bupati Bekasi. Hal itu karenakan masyarakat Cabangbungin sudah tidak Sudi diwilayahnya di pimpin oleh orang yang munafik kepada masyarakat. Pemicu tidak sudinya masyarakat karena maraknya kasus asusila kepada pasien, penolakan pasien , Mal Praktek dan banyak lagi yang di nilai masyarakat sudah Sangat bobrok dalam pelayanannya. Kepala Desa Setialaksana Kecamatan Cabangbungin, Rohmat Hidayatullah mengatakan pihaknya akan meneruskan aspirasi masyarak...

Tertutup dan Lamban? Kejari Cikarang Disorot Terkait Penanganan Dugaan Penyelewengan Dana Desa SumberJaya

Barabajabekasinews - Bekasi Dugaan penyalahgunaan dan penyelewengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahap I Tahun Anggaran 2024 di Desa SumberJaya, Kecamatan Tambun Selatan, yang kini sedang ditangani oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Cikarang, tengah menjadi perhatian masyarakat. Publik mendesak adanya kejelasan perkembangan kasus tersebut agar tidak berakhir sebagai wacana semata. Pelapor: Belum Ada Informasi Resmi dari Kejaksaan Fajar Shodick, salah satu dari tiga pelapor kasus ini, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada informasi ataupun klarifikasi resmi dari Kejari Cikarang. "Saya masih menanti kabar baik dan kepastian hukum atas pelaporan kami, agar kasus ini tidak hanya sebatas isapan jempol saja," tegas Fajar. Dirinya berharap ada mekanisme komunikasi yang terbuka antara aparat penegak hukum dan masyarakat, terutama para pelapor. "Kasus ini sudah jadi sorotan publik. Sesekali pihak Kejaksaan berikanlah press release resmi, apa saja yang sudah d...