Langsung ke konten utama

Setelah menyantap menu MBG sebanyak 84 siswa di Toba mengalami keracunan, diduga semangka telah berlendir dan terkontaminasi, SPPG ditutup sementara





Barabajabekasinews | Bekasi

Sebanyak 84 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, diduga mengalami keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang disediakan oleh pihak sekolah melalui program pemerintah. Dinas Kesehatan (Dinkes) Toba turun tangan cepat untuk mengevakuasi dan menjemput sejumlah korban yang sempat pulang ke rumah karena kondisi tubuh tiba-tiba melemah.

Kronologi Kejadian

Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 15 Oktober 2025, di SMP Negeri 1 Laguboti. Setelah menyantap makanan MBG, puluhan siswa mengeluh mual, pusing, muntah, dan nyeri perut. Sebagian besar siswa sempat berusaha bertahan di sekolah, namun kondisi mereka semakin memburuk hingga akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas terdekat.

Menurut laporan petugas, ada pula siswa yang sempat pulang ke rumah, tetapi kemudian dijemput kembali oleh tim Dinas Kesehatan setelah mendapatkan laporan dari orang tua dan guru.

Penanganan dan Kondisi Korban

Kepala Dinas Kesehatan Toba, Freddi Seventry Sibarani, mengonfirmasi bahwa total 84 orang menjadi korban, terdiri atas 82 siswa dan 2 petugas penyaji makanan (SPPG).
Dari jumlah itu, 49 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, sementara sisanya telah diperbolehkan pulang setelah kondisi membaik.

Para korban dirawat di beberapa fasilitas kesehatan, antara lain:


RSUD Porsea merawat 28 siswa,RS HKBP Balige menampung 19 siswa,Sementara beberapa korban lainnya sempat mendapat perawatan di Puskesmas Laguboti dan Puskesmas Siantar Narumonda.


Hingga Kamis pagi (16/10), sejumlah siswa masih menjalani observasi medis untuk memastikan kondisi stabil dan tidak ada komplikasi lanjutan.


Sampel Makanan Diselidiki


Dinkes Toba bersama Balai POM mengambil sampel makanan MBG yang dikonsumsi para siswa untuk diuji laboratorium. Berdasarkan temuan awal, salah satu menu berupa buah semangka diduga telah berlendir dan terkontaminasi, sehingga menjadi fokus penyelidikan sementara.

Kepala Dinkes menegaskan bahwa penyebab pasti masih menunggu hasil uji laboratorium resmi. Namun, ia tidak menutup kemungkinan bahwa makanan mengalami perubahan suhu penyimpanan yang tidak sesuai standar keamanan pangan.


Dapur MBG Sementara Dihentikan


Sebagai langkah antisipasi, operasional dapur MBG yang dikelola Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) Pardomuan Nauli di Kecamatan Laguboti dihentikan sementara. Dinas Kesehatan bersama Badan Gizi Nasional (BGN) Sumut akan melakukan evaluasi penuh terhadap proses pengolahan, distribusi, hingga standar higienitas dapur tersebut.


“Kami sudah menugaskan tim kesehatan untuk menelusuri seluruh proses produksi makanan, mulai dari bahan mentah hingga distribusi ke sekolah. Kami tidak ingin hal ini terulang lagi,” ujar Freddi Sibarani kepada wartawan.


Tanggapan Pemerintah Daerah


Bupati Toba, melalui pernyataan tertulis, menyampaikan keprihatinan dan permintaan maaf kepada seluruh orang tua siswa. Pemerintah daerah menjamin seluruh biaya perawatan ditanggung sepenuhnya serta memastikan seluruh korban mendapat perhatian medis optimal.


Pihak sekolah juga telah diminta untuk lebih ketat dalam melakukan pengecekan terhadap kualitas makanan MBG yang diterima setiap harinya.


Evaluasi Program MBG


Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif pemerintah pusat yang diterapkan di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Toba, untuk membantu pemenuhan gizi anak sekolah. Namun, kasus di Toba ini menjadi pengingat penting agar standar kebersihan dan distribusi makanan lebih diawasi secara menyeluruh.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setelah bacok kurir, pelaku sempat melarikan diri ke tangerang dan akhirnya menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota

Pelaku memakai baju hitam pakai sandal jepit Barabajabekasinews | Bekasi Seorang pria di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Christian Kapau alias Kece, mengancam dan menganiaya kurir inisial ID (22) menggunakan par4ng saat ditagih pembayaran paket metode cash on delivery (COD) seharga Rp 30 ribu. Polisi mengatakan Kece menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi subuh tadi. "Tersangka penganiayaan kurir J&T atas nama CK alias KECE menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota pada tanggal 28 Agustus sekitar pukul 04.00 WIB karena mengetahui sedang diburu oleh Tim Buser Sat Reskrim Bekasi Kota dan dihimbau untuk menyerahkan diri, setelah sempat melarikan diri ke daerah Tangerang Kota," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, kepada wartawan, Minggu (28/9/2025). Braiel mengatakan Kece sudah ditetapkan menjadi tersangka. Dia dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan. "(Dijerat) Pasal 351 KUHP," ujarnya. Sebelumnya, polis...

Kades se Cabangbungin dan Camat sudah membuat surat kepada Bupati Bekasi Ade Koswara Kunang untuk Menganti atau memecat Dirut RSUD CABANGBUNGIN

Barabajabekasinews - Bekasi Pengusiran Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cabangbungin dr. Erni Herdiani terus bergulir. pasalnya saat ini seluruh kepala desa (kades) sudah membuat surat kepada Bupati Bekasi Ade Koswara Kunang untuk Menganti atau memecat Direktur yang sudah sangat menyelengsarakan masyarakat dan kerap memicu konfik sosial tersebut. Ketidaksudian itu terjadi pada pekan lalu yang diketahui ribuan masyarakat mengeruduk kantor kecamatan hingga RSUD Cabangbungin. Yang menuntut mundur dr. Erni Herdiani atau di pecat oleh Bupati Bekasi. Hal itu karenakan masyarakat Cabangbungin sudah tidak Sudi diwilayahnya di pimpin oleh orang yang munafik kepada masyarakat. Pemicu tidak sudinya masyarakat karena maraknya kasus asusila kepada pasien, penolakan pasien , Mal Praktek dan banyak lagi yang di nilai masyarakat sudah Sangat bobrok dalam pelayanannya. Kepala Desa Setialaksana Kecamatan Cabangbungin, Rohmat Hidayatullah mengatakan pihaknya akan meneruskan aspirasi masyarak...

Tertutup dan Lamban? Kejari Cikarang Disorot Terkait Penanganan Dugaan Penyelewengan Dana Desa SumberJaya

Barabajabekasinews - Bekasi Dugaan penyalahgunaan dan penyelewengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahap I Tahun Anggaran 2024 di Desa SumberJaya, Kecamatan Tambun Selatan, yang kini sedang ditangani oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Cikarang, tengah menjadi perhatian masyarakat. Publik mendesak adanya kejelasan perkembangan kasus tersebut agar tidak berakhir sebagai wacana semata. Pelapor: Belum Ada Informasi Resmi dari Kejaksaan Fajar Shodick, salah satu dari tiga pelapor kasus ini, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada informasi ataupun klarifikasi resmi dari Kejari Cikarang. "Saya masih menanti kabar baik dan kepastian hukum atas pelaporan kami, agar kasus ini tidak hanya sebatas isapan jempol saja," tegas Fajar. Dirinya berharap ada mekanisme komunikasi yang terbuka antara aparat penegak hukum dan masyarakat, terutama para pelapor. "Kasus ini sudah jadi sorotan publik. Sesekali pihak Kejaksaan berikanlah press release resmi, apa saja yang sudah d...