Langsung ke konten utama

Suasana kelas menjadi gaduh, saat ditemukan ulat dalam potongan ayam goreng, saat menyantap menu MBG di SDN II Bantargebang






Barabajabekasinews

Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bekasi kembali menuai sorotan. Baru sehari sebelumnya enam siswa SDN Kota Baru III keracunan hingga dilarikan ke rumah sakit, kini muncul temuan ulat dalam menu MBG di SDN Bantargebang II, Jumat (3/10/2025).

Insiden terungkap saat seorang siswa kelas dua menemukan ulat pada potongan ayam goreng yang disajikan. “Anak itu kaget, lalu menunjukkan ke teman-temannya. Suasana kelas sempat gaduh,” ujar seorang wali murid.

Pihak sekolah langsung menarik menu yang tercemar dan menggantinya, namun temuan itu menambah daftar panjang carut-marut pelaksanaan MBG. Sejumlah orang tua murid bahkan melarang anak mereka menyentuh makanan program tersebut. “Banyak yang takut, apalagi setelah kemarin ada kasus keracunan. Sekarang ada ulat, jadi makin khawatir,” kata salah satu orangtua siswa.

Masalah semakin pelik setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mengungkap fakta, 58 dari 78 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi penyedia MBG belum mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

“Total ada 78 SPPG di Kota Bekasi, namun baru 58 yang beroperasi dan itu belum ada SLHS. Meski belum punya, kami tetap melakukan pengawasan untuk menjamin kualitas bahan makanan yang ada,” kata Kepala Dinkes Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini.

Menurut Satia, kewenangan penerbitan SLHS sebelumnya berada di Dinas Penanaman Modal dan PTSP, namun kini dialihkan ke Dinkes sesuai arahan Kemendagri. Tujuannya mempercepat proses penerbitan tanpa mengurangi standar pemeriksaan. “Tetap dilakukan uji kualitas makanan, inspeksi kesehatan lingkungan, serta pelatihan penjamah makanan di SPPG,” ujarnya.

Namun fakta ini memperkuat keraguan publik. Dalam dua hari, siswa terkena keracunan dan ulat muncul di menu. Kini, terungkap pula mayoritas penyedia MBG belum memiliki sertifikasi kelayakan higienis. Red

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setelah bacok kurir, pelaku sempat melarikan diri ke tangerang dan akhirnya menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota

Pelaku memakai baju hitam pakai sandal jepit Barabajabekasinews | Bekasi Seorang pria di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Christian Kapau alias Kece, mengancam dan menganiaya kurir inisial ID (22) menggunakan par4ng saat ditagih pembayaran paket metode cash on delivery (COD) seharga Rp 30 ribu. Polisi mengatakan Kece menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi subuh tadi. "Tersangka penganiayaan kurir J&T atas nama CK alias KECE menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota pada tanggal 28 Agustus sekitar pukul 04.00 WIB karena mengetahui sedang diburu oleh Tim Buser Sat Reskrim Bekasi Kota dan dihimbau untuk menyerahkan diri, setelah sempat melarikan diri ke daerah Tangerang Kota," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, kepada wartawan, Minggu (28/9/2025). Braiel mengatakan Kece sudah ditetapkan menjadi tersangka. Dia dijerat dengan Pasal 351 KUHP tentang tindak pidana penganiayaan. "(Dijerat) Pasal 351 KUHP," ujarnya. Sebelumnya, polis...

Kades se Cabangbungin dan Camat sudah membuat surat kepada Bupati Bekasi Ade Koswara Kunang untuk Menganti atau memecat Dirut RSUD CABANGBUNGIN

Barabajabekasinews - Bekasi Pengusiran Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cabangbungin dr. Erni Herdiani terus bergulir. pasalnya saat ini seluruh kepala desa (kades) sudah membuat surat kepada Bupati Bekasi Ade Koswara Kunang untuk Menganti atau memecat Direktur yang sudah sangat menyelengsarakan masyarakat dan kerap memicu konfik sosial tersebut. Ketidaksudian itu terjadi pada pekan lalu yang diketahui ribuan masyarakat mengeruduk kantor kecamatan hingga RSUD Cabangbungin. Yang menuntut mundur dr. Erni Herdiani atau di pecat oleh Bupati Bekasi. Hal itu karenakan masyarakat Cabangbungin sudah tidak Sudi diwilayahnya di pimpin oleh orang yang munafik kepada masyarakat. Pemicu tidak sudinya masyarakat karena maraknya kasus asusila kepada pasien, penolakan pasien , Mal Praktek dan banyak lagi yang di nilai masyarakat sudah Sangat bobrok dalam pelayanannya. Kepala Desa Setialaksana Kecamatan Cabangbungin, Rohmat Hidayatullah mengatakan pihaknya akan meneruskan aspirasi masyarak...

Tertutup dan Lamban? Kejari Cikarang Disorot Terkait Penanganan Dugaan Penyelewengan Dana Desa SumberJaya

Barabajabekasinews - Bekasi Dugaan penyalahgunaan dan penyelewengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahap I Tahun Anggaran 2024 di Desa SumberJaya, Kecamatan Tambun Selatan, yang kini sedang ditangani oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Cikarang, tengah menjadi perhatian masyarakat. Publik mendesak adanya kejelasan perkembangan kasus tersebut agar tidak berakhir sebagai wacana semata. Pelapor: Belum Ada Informasi Resmi dari Kejaksaan Fajar Shodick, salah satu dari tiga pelapor kasus ini, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada informasi ataupun klarifikasi resmi dari Kejari Cikarang. "Saya masih menanti kabar baik dan kepastian hukum atas pelaporan kami, agar kasus ini tidak hanya sebatas isapan jempol saja," tegas Fajar. Dirinya berharap ada mekanisme komunikasi yang terbuka antara aparat penegak hukum dan masyarakat, terutama para pelapor. "Kasus ini sudah jadi sorotan publik. Sesekali pihak Kejaksaan berikanlah press release resmi, apa saja yang sudah d...